KEYWORD GOLDEN RATIO

Index

Dalam dunia SEO, memilih keyword yang tepat adalah fondasi dari strategi yang sukses. Tapi, kenyataannya tidak semudah itu. Banyak pemilik bisnis dan blogger pemula terjebak pada keyword yang terlalu kompetitif, hasilnya? Sulit masuk ke halaman pertama Google, apalagi mendapatkan klik.

Lalu muncul pertanyaan: “Bagaimana caranya menemukan keyword yang masih jarang dilirik, tapi tetap dicari orang?”. Di sinilah konsep Keyword Golden Ratio (KGR) menjadi sangat menarik.

Keyword Golden Ratio adalah salah satu metode riset keyword yang cukup sederhana, tapi efektif, terutama untuk website baru atau blog dengan otoritas yang belum kuat. Dengan rumus ini, kamu bisa menemukan keyword emas yang mudah dioptimasi dan punya potensi mendatangkan trafik.

Yuk, kenali lebih jauh apa itu Keyword Golden Ratio, bagaimana cara menghitungnya, dan kenapa kamu harus mulai menggunakannya sekarang.

Apa Itu Keyword Golden Ratio (KGR)?

Keyword Golden Ratio (KGR) adalah sebuah metode sederhana namun powerful dalam riset keyword untuk SEO. Tujuannya adalah menemukan keyword dengan tingkat persaingan rendah tapi masih memiliki volume pencarian yang layak.

KGR sangat berguna untuk website baru atau blog yang belum punya banyak otoritas di mata Google. Dengan menggunakan rumus KGR, kamu bisa menyaring keyword yang mudah ditembus, sehingga lebih cepat muncul di halaman pertama.

Rumus KGR:

Penjelasan Rumus:

  • intitle:”keyword” → jumlah halaman yang menargetkan keyword tersebut di judul (title).
  • Volume pencarian bulanan → rata-rata pencarian keyword per bulan (bisa dilihat dari tools seperti Ahrefs, Ubersuggest, atau Google Keyword Planner).

Interpretasi Nilai KGR:

  • KGR < 0.25 → Keyword emas! (sangat layak untuk ditargetkan)
  • 0.25 < KGR < 1 → masih bisa dipertimbangkan.
  • KGR > 1 → terlalu kompetitif untuk website baru.

Dengan memahami konsep ini, kamu bisa lebih strategis dalam membuat konten dan memilih kata kunci yang tidak hanya populer, tapi juga realistis untuk dimenangkan.

Cara Menghitung KGR

Menghitung KGR sebenarnya cukup mudah dan bisa dilakukan secara manual hanya dengan bantuan Google dan salah satu tools keyword. Berikut langkah-langkahnya:

Langkah 1 – Cari Keyword dengan Volume Rendah-Medium

Pilih keyword dengan volume pencarian antara 10–250 per bulan. Fokuslah pada long-tail keyword (3 kata atau lebih) yang lebih spesifik dan minim kompetitor.

Contoh:

“jasa SEO untuk UMKM” → volume pencarian: 90/bulan

Langkah 2 – Lakukan Pencarian Google dengan Format intitle:

Buka Google dan ketik:

intitle:”jasa SEO untuk UMKM”

Catat jumlah hasil pencarian yang muncul. Ini menunjukkan berapa banyak halaman yang menargetkan keyword itu di judul.

Contoh:

Hasil intitle: 18 halaman

Langkah 3 – Masukkan ke Rumus KGR

Contoh perhitungan:

Langkah 4  – Analisa Hasilnya

Gunakan panduan ini untuk mengukur kelayakan keyword:

Nilai KGR Keterangan
< 0.25 Keyword emas sangat layak dibidik
0.25–1 Layak dicoba, tergantung konteks
> 1 Terlalu kompetitif untuk pemula

Alat yang Bisa Digunakan

Meskipun KGR bisa dihitung secara manual, menggunakan alat bantu akan mempercepat proses riset dan meningkatkan akurasi data. Berikut beberapa tools yang bisa kamu manfaatkan:

1. Google Search (Gratis)

Gunakan untuk mengecek jumlah hasil dengan operator pencarian:

intitle:”keyword yang kamu targetkan”

Contoh:

intitle:”jasa SEO untuk UMKM”
Hasil: 18 halaman → digunakan sebagai pembilang dalam rumus KGR.

2. Ubersuggest

Menampilkan volume pencarian bulanan secara gratis (dengan batasan harian).

Bisa digunakan untuk keyword dalam Bahasa Indonesia.

Cukup user-friendly bagi pemula.

3. Ahrefs (Berbayar)

Memberikan data keyword yang sangat detail: volume, KD (Keyword Difficulty), SERP overview.

Bisa bantu identifikasi long-tail keyword potensial.

Cocok untuk kamu yang serius membangun strategi SEO jangka panjang.

4. Keywords Everywhere (Freemium – Plugin Browser)

Menampilkan volume pencarian langsung di Google Search.

Bisa dipadukan dengan pencarian intitle: untuk mempercepat proses manual KGR.

5. Google Keyword Planner

Data dari Google Ads, cocok untuk volume keyword lokal.

Butuh akun Google Ads (gratis) untuk akses.

Kapan dan Siapa yang Cocok Menggunakan KGR

Keyword Golden Ratio (KGR) bukan metode riset keyword yang cocok untuk semua situasi. Tapi dalam konteks tertentu, KGR bisa jadi game-changer—terutama untuk kamu yang ingin mendapatkan hasil maksimal dari SEO dengan sumber daya terbatas.

Kapan Sebaiknya Menggunakan KGR:

  • Saat website masih baru dan belum punya banyak backlink atau otoritas domain.
  • Ketika kamu ingin mulai mendapatkan trafik organik dengan cepat dari keyword yang kompetisinya rendah.
  • Saat ingin menargetkan long-tail keyword yang spesifik dan relevan dengan produk/jasa.
  • Saat kamu tidak memiliki budget besar untuk SEO tools premium, karena KGR bisa dilakukan secara manual.

Siapa yang Cocok Menggunakan KGR:

Target Pengguna Alasan Cocok
Blogger pemula Bisa menemukan keyword yang cepat naik peringkat
UMKM & pemilik toko online kecil Fokus pada keyword yang relevan dan minim persaingan
Freelancer & jasa SEO skala kecil KGR membantu riset cepat untuk niche klien yang beragam
Konten kreator dengan waktu terbatas Bisa pilih keyword yang efektif tanpa riset panjang
SEO enthusiast & praktisi lokal Cocok untuk mengoptimalkan keyword lokal dengan volume kecil

Sebaliknya, jika kamu mengelola website besar atau brand nasional dengan domain authority tinggi, pendekatan ini mungkin terlalu sederhana. Untuk skala besar, biasanya butuh strategi keyword dengan pendekatan lebih kompleks, termasuk analisa kompetitor dan search intent yang lebih mendalam.

Kelebihan dan Kekurangan KGR

Kelebihan Keyword Golden Ratio:

  1. Sederhana dan Mudah Dipahami
    KGR menggunakan rumus yang sangat simpel, bahkan bisa dihitung manual hanya dengan Google dan spreadsheet.
  2. Hemat Biaya
    Tidak butuh tool mahal. Cukup pakai Google Search dan tools gratis seperti Ubersuggest atau Google Keyword Planner.
  3. Sangat Cocok untuk Website Baru
    Membantu website yang belum punya banyak otoritas untuk menemukan keyword yang bisa cepat masuk peringkat.
  4. Mempercepat Proses Riset Keyword
    KGR bisa jadi filter awal untuk menyeleksi mana keyword yang layak dibidik tanpa membuang waktu.
  5. Fokus pada Long-tail Keyword
    Mendorong kita untuk mengejar keyword yang lebih spesifik dan relevan, bukan hanya keyword populer.

Kekurangan Keyword Golden Ratio:

  1. Tidak Mengukur Search Intent
    KGR hanya berbasis angka. Ia tidak mempertimbangkan apakah keyword tersebut benar-benar sesuai dengan niat pencarian pengguna (informasi vs transaksi).
  2. Tidak Menjamin Kualitas Trafik
    Meskipun KGR rendah, belum tentu keyword tersebut menghasilkan konversi jika tidak relevan dengan bisnismu.
  3. Hasil intitle: Bisa Tidak Akurat
    Google sering mengubah cara menampilkan hasil pencarian, sehingga hasil intitle: bisa tidak konsisten atau tidak 100% presisi.
  4. Tidak Memperhitungkan Kualitas Konten Kompetitor
    Hanya melihat jumlah halaman, bukan seberapa kuat atau bagus konten dari kompetitor tersebut.
  5. Volume Kecil = Trafik Kecil
    KGR fokus pada keyword dengan volume rendah. Artinya, meskipun mudah masuk ranking, jumlah trafik per keyword juga kecil. Perlu strategi jangka panjang dan banyak keyword.

KGR sangat cocok sebagai strategi awal untuk masuk ke dunia SEO, terutama bagi pemula dan website dengan resource terbatas. Tapi, tetap perlu dilengkapi dengan pendekatan lain seperti analisa search intent, kualitas konten, dan kompetitor.

FAQ

1. Apakah KGR masih relevan di tahun ini?

Ya, masih. Meskipun algoritma Google terus berkembang, prinsip KGR tetap relevan untuk membantu menemukan keyword dengan persaingan rendah—terutama bagi website baru. KGR bukan satu-satunya metode, tapi sangat efektif sebagai langkah awal riset.

2. Apakah KGR bisa digunakan untuk keyword Bahasa Indonesia?

Bisa banget. Justru KGR cocok untuk pasar lokal karena banyak keyword Bahasa Indonesia yang belum terlalu banyak dioptimasi. Kamu hanya perlu memastikan volume pencarian dan hasil intitle: sesuai konteks lokal.

3. Apakah KGR cocok untuk toko online atau bisnis lokal?

Cocok. Terutama untuk long-tail keyword seperti “jual sepatu sneakers Bandung” atau “catering sehat Jakarta Selatan”. Dengan KGR, kamu bisa temukan keyword yang lebih mudah dimenangkan secara lokal.

4. Berapa keyword KGR yang ideal ditargetkan dalam satu blog atau website?

Tidak ada batas pasti, tapi semakin banyak keyword KGR rendah yang relevan, semakin besar peluang kamu menjaring trafik. Usahakan untuk konsisten menargetkan 5–10 keyword KGR < 0.25 setiap bulan.

5. Apakah keyword dengan KGR tinggi masih bisa dipakai?

Bisa, tapi kamu perlu strategi tambahan seperti konten berkualitas tinggi, backlink yang kuat, dan waktu lebih lama untuk ranking. Idealnya, keyword dengan KGR tinggi ditargetkan oleh website yang sudah punya otoritas.

6. Apa beda KGR dengan Keyword Difficulty (KD) dari tools seperti Ahrefs?

  • KGR: Mengukur seberapa banyak halaman yang menargetkan keyword di judul.
  • KD (Keyword Difficulty): Mengukur kekuatan domain yang saat ini ranking di halaman pertama.
    KGR lebih ringan dan manual, sementara KD lebih kompleks dan berbasis data besar.